Rabu, 13 Julai 2011

~~lelaki oh lelaki~~


Anda sepatutnya mampu untuk mengesan sekiranya seseorang lelaki jatuh cinta dengan sedikit pemerhatian terhadap tingkahlaku mereka. Ia kerana mereka akan meninggalkan tanda yang ketara untuk meluahkan perasaan mereka walaupun tanpa kata-kata. Antara tanda-tanda sekiranya lelaki jatuh cinta ialah……..
(1) Mereka senyum kepada anda. (terlalu banyak senyuman yang diberikan)
(2) Mereka gelak dengan lawak jenaka anda. (walaupun lawak yang anda sampaikan sebenarnya tidak lawak)
(3) Mereka pertahankan anda daripada orang lain.
(4) Mereka bertanyakan soalan mengenai kehidupan anda.
(5) Mereka merenung anda secara sembunyi.
(6) Mereka akan gagap apabila bercakap berhadapan dengan anda.
(7) Mereka gemar untuk menyebut nama anda.
(8) Mereka memanggil anda dengan nama gelaran yang manja.
(9) Mereka akan mengajak anda keluar.
(10) Mereka akan menelefon atau mesej anda setiap hari.
(11) Mereka akan berperwatakan lebih matang dan menghormati orang lain apabila anda berada dihadapan mereka.
(12) Mereka akan memuji penampilan anda.
(13) Apabila mereka berusaha melakukan lawak jenaka, reaksi anda adalah yang pertama mereka akan lihat.
(14) Mereka sentiasa berusaha untuk bersama dengan anda seperti didalam kumpulan, kelas atau sebagainya.
(15) Mereka bertanyakan rakan anda soalan mengenai diri anda.
(16) Mereka bertanyakan pandangan anda mengenai lelaki lain.
(17) Mereka meminta nasihat anda mengenai wanita lain.
(18) Mereka mengingati semua perkara mengenai diri anda.
(19) Mereka berjenaka untuk mengetahui status diri anda yang sebenar.

Jumaat, 8 Julai 2011

APA YANG DI MAKSUD CINTA SEJATI ITU

Sebenarnya cinta itu cuma satu. Ya cinta.
Bukan cinta monyet, cinta palsu atau cinta sejati.
Mungkin dari kadar kecintaan kita lah sehingga dijadikan pengelompokan seperti di atas.

Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Knowledge (pengenalan)
2. Responsibilty (tanggung jawab)
3. Care (perhatian)
4. Respect (saling menghormati)

Ok. Saya asumsikan cinta sejati adalah rasa cinta yang memiliki kualitas lebih tinggi dari rasa cinta yang lain.

Mendapatkan cinta sejati ?

Nah ini.
Kadang salah kaprahnya kita dengan cinta sejati disamakan dengan mendapatkan pasangan dan selanjutnya terikat tali pernikahan.
Ada lho pasangan yang menikah tetapi tidak saling mencintai atau terpaksa.

Cinta selalu menghampiri kita setiap saat.

Seperti ...
Cinta saya atau rekan disini kepada Anda sehingga menjawab pertanyaan Anda.
Cinta orang disekitar Anda sehingga Anda bisa mengetik pertanyaan di sini.
Cinta Tuhan kepada Anda ... dan sebagainya.

Cuman terkadang kita kurang merasakannya karena sudah terbiasa. Dan akan terasa bila "luar biasa".

Mencintai adalah satu-satunya cara untuk dicintai.
Jadi bila Anda menginginkan cinta yang sejati mencintalah secara sejati.
Memuliakan, membesarkan dan membahagiakan pasangan
Dengan pengorbanan
Dengan ketulusan

Setiap saat setiap waktu.

Makna Cinta Sejati

“Tiada hari tanpa ngobrolin cinta…”
Betul itu, tidak salah. Setiap hari dan setiap saat semua orang di dunia ini tak pernah berhenti-henti membicarakan masalah yang berkaitan dengan cinta.
Dalam kehidupan manusia, cinta sering menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain. Cinta pada diri sendiri membuat seseorang akan mampu menjaga dirinya. Bayangkan kalau seseorang tidak mencintai diri sendiri, pasti ia takkan peduli dengan kondisi dirinya. Kalau ia sudah mencintai diri sendiri, akan muncul dorongan sebaliknya, yaitu membenci segala sesuatu yang dapat memadorotkan dirinya. Namun yang patut diingat adalah cinta pada diri sendiri pun harus diimbangi dengan bentuk-bentuk cinta pada yang lain.

Lalu Cinta itu sendiri apa?
Menurut pandangan umum, Cinta adalah sebuah perasaan ingin membagi secara bersama-sama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi atau kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain baik berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa saja yang diinginkan objek tersebut.
Tapi menurut saya, Cinta itu pada dasarnya adalah untuk saling menyelamatkan, saling melindungi dan membahagiakan diri. Jika kita mencintai diri atau pun orang lain dengan sepenuh hati, itu artinya kita menggantungkan diri pada makhluk yang dengan berbagai kelemahannya belum tentu dapat memberikan semua kebahagiannnya. Oleh karena itu, cinta yang sepenuh hati hanya patut kita berikan pada Sang Khalik yang sudah pasti memberikan respon yang dapat menentramkan hati, karena Dia pasti akan memberikan balasan setimpal bahkan lebih daripada yang kita berikan kepada-Nya.
Firman-Nya ada dalam sebuah hadist qudsi, “Jika dia (hamba-Ku) mendekat kepadaku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Jika ia mendekat kepada-Ku sedepa, Aku akan mendekatinya sehasta, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”
Mungkin kita beralasan bahwa respon dari sesama makhluk itu dapat terlihat, sedangkan respon dari-Nya tidak bisa terlihat. Misal, kalau kita tertawa kepada seseorang, kita bisa langsung melihat responnya, apakah ia membalas tertawa ataukah malah cemberut.
Well…
Respon dari Allah memang tak dapat terlihat secara kasat mata, namun dapat dirasakan. Nah, untuk dapat merasakannya tentunya seorang hamba mesti benar-benar tulus dalam mencintai-Nya. Sepanjang cinta kita pada-Nya masih terkalahkan oleh cinta kita pada hal-hal lain selain diri-Nya, tentu kita akan sangat sulit merasakan respon itu. Selain itu, kalau yang menjadi ukuran adalah hal-hal yang kasat mata saja, sangat mungkin apa-apa yang terlihat itu sangat bertolak belakang dengan apa yang ada di dalam hati atau pikiran. Contohnya saja saat kita tersenyum pada seseorang dan orang lain pun tersenyum, apa kita bisa memastikan bahwa senyumnya itu pun benar-benar tulus? Atau jangan-jangan di balik senyumnya itu dia sangat membenci kita, senyumnya hanya sekedar lips service semata. Sungguh, kita betul-betul tidak tahu apa yang sesungguhnya berada di balik respon yang ditampakkan seseorang. Seperti kata pepatah bilang, “Dalamnya lautan kan kuselami, hati orang siapa yang tahu”.
Sedangkan Allah, Ia Maha Tahu sejauh mana kadar cinta seorang manusia pada diri-Nya. Bahkan, Ia pun tahu sangkaan tiap-tiap hamba-Nya pada diri-Nya. Jadi, respon yang kasat mata tidaklah dapat dijadikan ukuran. Hakikat yang sebenarnya adalah di dalam hati, sesuatu yang amat halus dan lembut, abstrak, tidak berupa dan tidak dapat diraba. Segala tindakan yang dilakukan akan terasa lebih indah bila dilakukan dengan hati. Lain lagi ceritanya kalau hanya dilakukan karena dorongan fisiologis semata.
Misalnya saja dalam urusan seks. Kalaulah seseorang melakukan aktivitas seksual hanya sebatas pada kenikmatan, apa bedanya dengan hewan? Dalam kondisi atau dengan cara apapun, aktivitas seksual seperti itu dapat dilakukan dan pasti melahirkan kenikmatan. Namun, apakah kita, yang mengaku sebagai makhluk yang paling sempurna ternyata bisanya hanyalah mengejar kenikmatan belaka? Bukankah semestinya kita membuktikan bahwa diri kita benar-benar makhluk yang mulia, sehingga kita tidak memahami cinta hanya sebatas nafsu saja, namun lebih dari itu, yaitu menggapai cinta yang diridoi Allah, yaitu cinta yang lahir dari dalam nurani.
Sauh pun tertancap di dasar samudera, kokoh dan lepas dari keangkuhan. Seperti itulah hakikat cinta. Namun, kadang ia tergadai dalam sikap egois yang terpasung nafsu.
Saat aku melihat di jalanan ada dua bocah ABG yang sedang asyik-asyiknya bercanda dan tertawa dengan mesra dibawah remang-remang lampu taman yang berpendar, seolah-olah dunia milik mereka berdua. Mereka benar-benar mengingatkanku pada masa lalu. Jujur aku akui, dulu, walaupun saat ini aku terbilang masih muda tapi diri ini sudah cukup banyak mereguk berbagai pengalaman tentang asem-manis-pahitnya cinta. Mulai dari main mata, lirik sana lirik sini, kenalan, pacaran, seterusnya dan seterusnya. Maka aku dapat mengambil kesimpulan, kadang manusia itu seperti hewan, cinta hanya digunakan untuk menipu, hanya untuk sekadar memenuhi bisikan setan yang ngakak puas dengan akal bulusnya yang diikuti mereka. Setelah pengalaman yang aku alami selama ini, pantaslah hatiku mendesis pada mereka, “Kasihan, pastilah tak terpikir oleh mereka tentang getirnya sebuah pengkhianatan.” Dan pastilah mereka sudah beranggapan bahwa yang mereka rasakan sekarang adalah yang disebut dengan cinta.
Kita tentu tahu, cinta zaman sekarang sudah dibentuk oleh opini media massa, acara televisi contohnya, mulai model cintanya orang-orang Barat hingga roman picisan yang dikemas dalam bentuk sinetron, sineTV, FTV atau apa pun lah namanya. Ah, itu semua ternyata hanyalah kamuflase belaka. Disadari atau tidak, diakui atau tidak, berbagai acara itu telah mengajarkan kita tentang cinta yang semu. Dan anehnya, orang selalu mengikuti setiap pesan tanpa berpikir panjang apakah pesan itu positif atau negatif untuk dirinya. Atau mungkin kita terlalu dungu, tidak mengerti sebuah trik dari sekelompok orang dibalik layar yang membuat skenario semua ini. Ah, wajarlah kalau para remaja mudah sekali mereka jadikan sebagai objek. Dan memang luar biasa sekali pengaruh media massa, begitu mudah mengubah perilaku orang.
Begitulah realita cinta yang saya saksikan kini. Kalau selama ini kita selalu patuh terhadap pesan cinta yang ditampilkan oleh si om sutradara, kenapa kita tak mencoba patuh kepada pesan cinta dari Sang Maha Sutradara. Kalau kita mencintai seseorang, cintailah dia ala kadarnya. Karena bisa jadi ia membenci kita. Kalau kita membenci seseorang, bencilah dia ala kadarnya. Karena bisa jadi ia mencintai kita. Jadikanlah cinta untuk mendapatkan ridho-Nya, dan janganlah kita mencari cinta untuk mendapatkan kenikmatan sesaat yang menyesatkan.
Tak ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya berjalan atas rencana dan pengetahuan Allah. Bahkan tiada sehelai daun pun yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya. Berbicara cinta, artinya berbicara keyakinan. Lantunan cinta, adalah tembang pengorbanan seorang hamba dalam lingkup Sang Khalik, yang menumbuhkan ketegaran dan daya juang yang tinggi. Hingga saat cinta terkhianati, tak berujung putus asa atau penyesalan. Dan bila cinta terjawab, Rindu Ilahi pun kan selalu menyertai.
Jadi, makna cinta sejati, sederhananya, menurut saya adalah cinta terhadap seseorang yang didasari atas kecintaan yang sama terhadap Allah SWT, bukan karena si dia cakep, cantik, tajir, pinter, dan semua objek fisiologis lainnya. Itu semua hanyalah opsional. Sebab, cinta yang berasal dari satu keyakinan akan timbul sebuah kepercayaan, dari sebuah kepercayaan lahirlah kesetiaan dan dari kesetiaan maka itulah yang disebut dengan cinta sejati.
Terkesan agamis? Tanyalah diri sendiri, kita manusia yang memiliki agama atau bukan?

Definisi Cinta

1. Cinta itu KOMITMEN.
Cinta, tak boleh main-main. Cinta perlu komitmen. Bukan main campak buang semacam. Perlu dirancang dan dilaksana sebaik mungkin.
Tak bolehlah nak bergaduh, paksa-paksa dan mengabaikan tanggungjawab pada pasangan. Untuk yang dah berkahwin, nafkah wajib dipenuhi. Amanah sebagai suami isteri kena ditunaikan sebaiknya. Komited sebagai suami yang mithali, ummi yang solehah, agar dapat melahirkan anak-anak yang afiq, yang arif, yang anis, yang santun. Menjadikan rumahtangga dipenuhi mahabbah, mawaddah dan sakinah :)
2. Cinta itu intuitive: NALURI.
Cinta itu sifatnya naluri. Apa tu orang kata, "cinta itu di hati". Bercinta yang hangat bila kita dapat merasai apa yang dirasai oleh orang yang kita sayang.
Jika taknak disakiti, kita tak menyakitkan hati orang lain. Jika nak disayang, kita akan memberi kasih sayang seluhurnya. Jika ada rasa bimbang, seringnya kita akan dapat merasa. Macam cinta ibu pada anak-anak. Sering mereka dapat rasa apa yang anak-anak mereka buat, yang baik atau tak baik untuk anak-anak, kan?
3. Cinta itu sebahagian nature: FITRAH
Cinta itu fitrah. Betul. Bila Nabi Adam dicipta, baginda rasa kesunyian. Allah ciptakan Hawa sebagai peneman. Rasa ingin disayanagi dan menyayangi tu fitrah manusia. Yang perempuan minat pada seorang lelaki. Ada lelaki jatuh cinta pada seorang wanita. Cinta itu benar dan suci

4. Cinta sering terletak di puncak: TOP
Bila ada rasa cinta, kita akan sama-sama bekerjasama, saling mengasihi. Itulah nilai yang mengikat kita semua untuk terus bersatu. Sekuat cinta Tuhan yang memberikan pelbagai nikmat hidup, cinta itu di puncak kehidupan.

5. Cinta itu sifatnya ALTRUISTIC.
Apa tu?? Aa, altruistik maknanya melebihkan orang lain dari diri sendiri. Dalam lughah disebut al-itsar. Wah, erti pengorbanan di sini. Bak kata Ustaz Hasrizal, makna hidup pada memberi. Bila cinta, kita sanggup berkorban untuk yang kita cinta dan kasihi.
Bila ada niat untuk membahagiakan yang lain, maka kita akan usahakan yang terbaik untuk memenuhi kehidupannya dengan bahagia dan sempurna. Kata Abang Ed, bila kita tolong orang, Allah akan membantu kita, menambah nikmat untuk kita. Indahnya.....

3 Sifat Wanita Yang Dibenci Lelaki

Disini bukan nak menghina kaum wanita tapi inilah hakikat yang berlaku zaman sekarang, bukan semua pada wanita tapi mungkin segelintir atau secebis.. dan ini adalah sebagai panduan untuk lelaki dan wanita dan jika  ianya betol sama-samalah kita baiki diri kita masing-masing.. 3 sifat yang dibenci lelaki antaranya ialah :

1) Cemburu

Hmm, bukankah cemburu itu tanda sayang kepada pasangan? Kalau tak cemburu langsung dikatakan tak ada perasaan pula. Tidak salah kalau ada sedikit perasaan cemburu namun ia haruslah berpada-pada. Cemburu berlebihan akan membuatkan lelaki berasa rimas kerana sedikit sebanyak menunjukkan bahawa anda tidak yakin terhadap kejujurannya. Jujur dan saling bertolak ansur itu merupakan elemen penting dalam sesebuah perhubungan !

2) Materialistik
Wanita dikatakan suka kepada lelaki kerana wang, lelaki pula dikatakan suka kepada wanita kerana seks? Benarkah? Tepuk dada, tanya selera. Banyak sebab mengapa wanita dikatakan suka kepada lelaki kerana wang. Pada wanita mereka mungkin inginkan pasangan yang stabil dari segi kewangan demi masa depan mereka. Wang tidak menjamin kebahagiaan 100 peratus namun tanpa wang, cinta boleh berantakan. Sebagai wanita moden masa kini, berdikari itu lebih nikmatnya daripada mengharapkan pasangan anda sahaja.

3) Suka mengongkong
Seperti wanita, lelaki juga perlukan masa untuk diri mereka sendiri, keluarga serta rakan-rakannya. Wanita yang suka berkepit 24 jam dengan pasangannya kadangkala merimaskan mereka. Tidak salah untuk mengetahui aktiviti pasangan anda namun sikap anda yang terlalu ‘mengambil berat’ bakal memakan diri sendiri.